Implikasi Bagi Orang Percaya
Orang percaya adalah Hamba Kristus. Sama halnya dengan seorang budak belian bahwa orang percaya adalah milik Kristus yang telah dibeli lunas menjadi kepunyaan dan hamba Kristus. Jika budak dibelian dibeli dari pasar perdagangan budak, maka kita juga dibeli atau ditebus dari pasar dosa untuk menjadi milik Kristus sepenuhnya sehingga tidak dapat lagi menjadi milik yang lain. Istilah lebih tepatnya dalam Alkitab menggunakan kata “exagorazo” yang berarti “membeli di pasar budak”. Mereka yang ditebus sebelumnya telah terjual di bawah kuasa dosa. Selain itu, mereka semua berada di bawah hukuman mati. Harga untuk “membeli”mereka adalah darah Sang Penebus yang menyerahkan nyawa-Nya menggantikan mereka (Matius 20:28, Markus 10:45, Roma 3:19; 7:14; 8:2, II Korintus 5:21, Galatia 4:4-5; 5:13, I Timotius 2:6, I Petrus 1:18).
Bagaimana seharusnya kehidupan orang percaya yang menyatakan dirinya sebagai hamba Kristus? Hidup sebagai hamba Kristus berarti menyadari siapa dirinya dan mengetahui tujuan hidupnya sebagaimana penjelasan tentang arti hamba yang sesungguhnya di atas. Berdasarkan penjelasan uraian dua istilah “hamba” diatas, maka yang dapat diimplikasikan dalam kehidupan iman Kristen sebagai berikut:
Dalam pengertian doulos : pertama, semua orang percaya adalah hamba Kristus karena telah menjadi milik Kristus dengan cara ditebus dari dosa. Dalam hal ini berarti Yesus adalah satu-satunya Tuhan dan Allah dalam kehidupan orang percaya, sehingga orang percaya tidak memiliki sedikitpun hak untuk menentukan hidupnya sendiri. Kedua, Semua orang percaya dalam hidupnya harus mengerjakan pekerjaan Kristus, sama halnya dengan seorang budak belian yang tiada mengenal lelah mengerjakan pekerjaan bagi tuannya. Ketiga, tujuan utama dalam melakukan pekerjaan Kristus bagi orang percaya bukan karena mengejar upah yang kelihatan dan bersifat sementara, karena hamba Kristus memang hidup untuk bekerja bagi Tuhan sama seperti seorang budak yang bekerja siang dan malam bagi tuannya dengan tanpa menerima upah. Keempat, perlu disadari bahwa jika orang percaya dapat banyak mengerjakan pekerjaan Kristus itu bukan karena dia hebat tetapi karena dipercaya oleh Tuhan, yang namanya kepercayaan berarti sewaktu-waktu dapat diambil kembali oleh Sang Pemberi Pekerjaan , jangan memegahkan diri atau sombong, sebab pada dasarnya kita adalah hamba yang tidak memiliki apa-apa!.
Dalam pengertian huperetes: inti dari kehambaan yang terdapat dalam istilah “huperetes” sama dengan yang terdapat pada “doulos” sebab kedua istilah tersebut sama-sama menunjukkan status kehinaan seorang budak yang tidak ada nilainya, namun yang membedakan adalah pekerjaannya.
Pertama, Dalam pekerjaan, setia dan taat adalah prinsip hidup seorang budak pengayuh kapal. Sebagai hamba Kristus, kita membutuhkan ketaatan yang seutuhnya kepada Kristus Sang Tuan yang memimpin kapal dan punya perintah untuk mencapai tujuan, yaitu ketaatan untuk melakukan pekerjaan Tuhan walau terkadang mata jasmani kita tidak mengetahui arah dan tujuan yang semestinya. Mengapa? Karena sama halnya dengan budak pengayuh kapal yang tidak tahu tujuan arah kapal namun hanya bekerja karena ada perintah dari tuan pemilik. Kedua, tidak dapat lari dari panggilan pekerjaan Allah. Sebab sama seperti budak pengayuh kapal yang dirantai kakinya sehingga tidak dapat pergi kemanapun juga, demikianlah kita sebagai hamba Kristus tidak dapat lari dari tugas yang diberikan oleh Tuhan kepada kita.
Kristus adalah tuan dan semua orang percaya adalah hamba kepunyaan-Nya. Rasul paulus berkata bahwa hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Jikalau kita sadar bahwa kita adalah hamba Kristus, berarti hidup kita sungguh-sungguh menggantungkan hidup pada Kristus, agar kita tau tujuan hidup kita dan dapat melakukan pekerjaan-Nya yang besar. Kita bukan budak liar tanpa tuan dan tanpa tujuan, melainkan kita milik Kristus dan hidup untuk Kristus.